Jumat, 03 Januari 2014

Golongan obat anti konfulsa


BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A.  ETOSUKSIMID
*    INDIKASI
Kejang absence (petit mal).
*    KERJA OBAT
ü  Mendaprasi kortakes motorik dan meningkatkan ambang kerja sistem saraf pusat.
ü  Menekan aktikfitas puncak dan gelombang paroksimal yang umum terjadi pada kejang absence.
*    KONTRA INDIKASI
Kontraindikasi pada:
ü  Hipersensitivitas terhadap obat ini atau suksinimid lain.
Catatan:
ü  Penggunaan obat ini pada pasien dengan epilepsi tipe campuran, dapat meningkatakan insiden kejang tonik-klonik.
ü  Kehamilan dan laktasi (keamanan belum terbukti).
*   EFEK SAMPING
SSP: mengantuk, sakit kepala, pusing, ataksia, letargi, keletihan, irtabilitas, hiperaktivitas .
DREM: ruam kulit, urtikaria, pruritus, hirsutisme.
*    DOSIS
Kejang Absence (petit mal)
ü  PO (Anak 3-6 Tahun ): Dosis awal: Dosis tungal 250 mg/hari.
ü  PO (Dewasa dan Anak diatas 6 tahun): 500 mg/hari dalam dosis terbagi.
ü  PO (Rumatan): tingkatakan dosis sampai 250 mg/hari setiap 4-7 hari, sampai pengaendalian tercapai dengan efek samping minimal. Dosis melebihi 1,5 g/hari hanya diberikan di bawah pengawasan ketat dokter.







B.   ETOTOIN
*    INDIKASI
ü  Kejang tonik-klonik (grnd mal) dan parsial, disertai simtomatologi kompleks (psikomotor)
*    KERJA OBAT
ü  Hidantoin bekerja dengan meningkatkan ambang rangsang kejang korteks serebral. Dengan meningkatkan efluks natrium dari neuron dalam korteks motorik, obat ini mendorong stabilisasi ambang rangsang terhadap hipereksitasi.
ü  Aktivitas maksimal pusat batang otak yang bertanggung jawab pada fase tonik kejang grand mal juga menurun.
*   KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi pada:
ü  hipersensitivitas terhadap obat ini atau pada hidantoin lain, laktasi, penyakit hati, gangguan hematologik, penggunaan bersama fenasemid.
*   EFEK SAMPING
ü  SSP: nistagmus, ataksia, mengantu , pusing, sakit kepala, diplopia, insonmia, keletihan, depresi, mati rasa.
ü  DERM: ruam kulit, dermatitis.
ü  GI: mual, muntah, diare, hepatitis toksik
ü  HEMAT: diskrasia darah (trombositopenia, leukopenia, agranulositosis, neutropenia)
ü  LAIN-LAIN: limpadenopati, osteomalasia, hiperglikemia, hiperplavia giggiva, nyeri dada, demam.
*    DOSIS
ü  PO (Dewasa): Dosis Awal : 1000 mg/hari atau kurang dalam 4-6 dosis terbagi. tingkatan dosis secara bertahap setelah periode beberapa hari hingga dosis pertahanan tercapai.
ü  PO (Anak): Dosis Awal : hingga 750 mg/hari (tergantung pada ukuran tubuh dan usia) dalam 4-6 dosis terbagi.
ü  Terapi Pengganti: tingkatkan dosis etotoin secara bertahap setiap minggu sambil mengurangi dosis obat yang digantikan secara bertahap.
ü  Penghentian Pengobatan: hentikan perlahan untuk menghindari pencetusan kejang atau status epileptikus.


C.     KLONAZEPAM
*    INDIKASI
ü  Kejang absence (petit mal), Lennox-Gastaut (varian petit mal), akinetik, dan mioklonik (pengobatan profilatik)
ü  Kejang absebce yang sulit disembuhkan dengan siksinimid.
Penggunaan dalam penelitian:
ü  serangan panik .
Penggunaan tanpa label:
ü  pergerakan tungkai periodik selama tidur, disartia parkinson, episode mania akut, gangguan tik multifokal, pengobatan penunjang zofrenia.
*    KERJA OBAT
ü  Belum dipahami sepenuhnya.
ü  Dapat meningkatkan efek penghambat neurotransmiter gammaaminobutirat (GABA) dalam otak.
ü  Menekan muatan puncak dan gelombang pada kejang absence (petit mal) dan menurunkan frekuensi, amplitudo, durasi dan penyebaran dalam hantaran dalam kejang motorik minor.
*    KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi pada:
ü  Hipersensitivitas pada obat ini atau benzodiazepinlain, Glaukoma sudut-sempit akut, penyakit hati berat, laktasi.
*    EFEK SAMPING
ü  SSP: mengantuk, ataksia, masalah perilaku, pusing, konfusi, sakit kepala, letargi, insomnia, pergerakan mata abnormal, diplopia, pergerakan koreifrom, nistagmus, vertigo, bicara tidak jelas, tremor, psikosis.
ü  KV: palpitasi.
ü  Drem: ruam kulit, alopesia, hirsutisme.
ü  GI: mulut kering, mual/muntah, diare, konstipasi anoreksia, hepatomgali, gastritis, gusi sakit, peningkatan salivasi.
ü  GU: retensi uri, disuria, enuresis.
ü  Hemat: DISKRASIA DARAH, anemia, leukopenia, eosinofil, trombositopenia.
ü  Resp: dada sesak, dispenia, DEPRESI PERNAPASAN.
ü  Lain-lain: toleransi, ketergantungan fisik dan psikologis.



*    DOSIS
Kejang petit mal, Varian petit mal, Akinetik, atau Miklonik
ü  PO (Dewasa): Dosis Awal: 1,5 mg/hari dalam 3 dosis terbagi. Dapat ditingkatkan sebanyak 0,5-1 mg setiap 3 hari sampai pengendalian tercapai dengan efek samping minimal. Dosis maksimum: 20 mg/hari.
ü  PO (Anak di Bawah 10 Tahun): Dosis Awal: 0,01-0,03 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis terbagi. Dosis awal maksimum: 0,05 mg/kg/hari. Dapat ditingkatkan antara 0,25-0,5 mg setiap 3 hari sampai dosis pertahanan sebesar 0,1-0,2 mg/kg, terbagi menjadi 3 dosis, atau sampai pengendalian tercapai dengan efek samping minimal.
ü  Penghentian Terapi: kurangi dosis secara bertahap untuk mencegah pencetusan kejang, status epileptikus, atau gejala putus obat.
Serangan Panik
ü  PO (Dewasa): 2-9 mg/hari, dibagi menjadi 2 dosis.
Pergerakan Tungkai Periodik Selama Tidur
ü  PO (Dewasa): 0,5-2 mg pada jam tidur.
Disartria parkinson
ü  PO (Dewasa): 0,25-0,5 mg/hari.
Episode Manis Akut
ü  PO (Dewasa): 0,75-16 mg/hari.
Gangguan Tik Multifokal
ü  PO (Dewasa): 1,5-12 mg/hari.
Pengobatan Penunjang
ü  PO (Dewasa): 0,5-2 mg/hari.







D.  MEFOBORBITAL
*    INDIKASI
ü  Kejang tonik-klonik (grand mal) dan kejang absence (petit mal) (penatalaksanaan propilaktik)
ü  Status ansietas sedang.
*    KERJA OBAT
ü  Diperkirakan menurunkan transmisi monosinaps dan polisinaps, mengakibatkan penurunan eksitabilitas selusuh sel saraf.
ü  Barbiturat juga meningkatkan ambang stimulasi elektrik pada korteks motorik.
*    KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi Pada:
ü  Hipersensitivitas terhadap obat.
ü  Penyakit pernapasan.
ü  Jantung, ginjal, atau hati berat.
ü  Kehamilan dan laktasi.
ü  Individu dengan riwayat ketergantungan sebelumnya.
ü  Porfiria.
*    EFEK SAMPING
ü  SSP: mengantuk, sakit kepala, letargi, pusing, ataksia, sedasi residu (“hangover”), konfusi, eksitasi, paradoksis.
ü  KV: hipotensi, bradikardia.
ü  Derm: ruam kulit urtikaria, dermatitis.
ü  GI: mual/muntah, konstipasi, diare, nyeri epigastrik.
ü  Hemat: AGRANNULOSITOSIS, TROMBOSITOPENIA.
ü  Resp: hopiventilasi, DEPRESI PERNAPASAN.
ü  Lain-lain: toleransi, ketergantungan fisik dan psikologis.
*    DOSIS
Kejang Absence (petit mal) dan Tonik-klonik (Grand mal)
ü  PO (Dewasa): 400-600 mg/hari.
ü  PO (Anak 5 Tahun atau Lebih): 32-64 mg tid atau qid.
ü  PO (Anak di Bawah 5 Tahun): 16-32 mg tid atau qid.
ü  Terapi Kombinasi; jika dikombinasikan dengan fenobarbital, disis digunakan sekitar setengah dari jumlah dosis yang digunakan tersendiri. Jika digunaka bersama fenitoin, direkomendasikan penurunan dosis fenitoin, namun dosis penuh mefobarbital dapat diberikan.
ü  Terapi Penggantian: tingkatkan dosis mefaborbital secara bertahap sambil menurunkan dosis obat yang digantikan.
ü  Terapi Pengantian: hentikan atau kurangi dosis selama periode 4-5 hari untuk mencegah tercetusnya kejang  atau status epileptikus.

Ansietas
ü  PO (Dewasa): 32-100 mg tid atau qid.
ü  PO (Anak): 16- 32 mg tid atau qid.


E.   FENOBORBITAL
*    INDIKASI
ü  Status ansietas sedang.
ü  Insomnia.
ü  Kejang (penatalaksanaan jangka panjang).
ü  Status epileptikus.
ü  Sedasi pra- dan pascabedah.
*    KERJA OBAT
ü  Depresi sitem saraf pusat.
ü  Menggangu transmisi melalui formasi retikularis yang berkaitan dengan bangkitan.
ü  Menyebabkan katidak seimbangan mekanisme inhibisi dan fasilitasi yang mempengaruhi korteks serebral dan formasi retikularis.
ü  Kerja pada neurotransmiter belum didefenisikan.
ü  Dapat terjadi semua tingkat depresi SSP, dari sedasi ringan, hipnosis, koma, sampai kematian.
*    KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi pada:
ü  Hipersensitifitas terhadap obat ini atau barbiturat lain.
ü  Penyakit pernapasan, jantung, ginjal atau hati berat.
ü  Individu dengan riwayat ketergantungan obat sebelumnya.
ü  Riwayat porfiria.
*    EFEK SAMPING
ü  SSP: mengantuk, sakit kepala, letargi, pusing, depresi mental, ataksia, sedasi residu (hangover), konfusi, eksitasi, paradoksis dan atau euforia.
ü  KV: hipotensi, bradikardia.
ü  Drem: ruam kulit, urtikaria, dermatitis (dapat mendahului sebelum reaksi yang berpotensial fatal), kemerahan dan nyeri pada tempat injeksi IM, flebitis pada tempat injeksi IM.
ü  GI: mual/muntah, diare/konstipasi, nyeri epigastrik.
ü  Hemat: AGRANULOSITOSIS, TROMBOSITOPENIA.
ü  Resp: hipoventilasi, apnea, DEPRESI PERNAPASAN, SPASME LARING, SPASME BRONKUS.
ü  Lain-lain: toleransi, ketergantungan fisik dan psikologis.

*    DOSIS
Asietas
ü  PO (Dewasa): 15-30 mg bidatau tid.
ü  PO (Anak): 2 mg/kg tid.
Insomnia
(Terbatas selama 2 minggu jika diberikan per hari)
ü  PO (Dewasa): 100-320 mg menjelang tidur.
ü  PO (Anak): 3-6 mg/kg menjelang tidur.
ü  IM (Dewasa): 100-320 mg menjelang tidur.
ü  IM (Anak): 3-6 mg/kg menjelang tidur.
Kejang
ü  PO (Dewasa): 100-300 mg/hari dalam 3 dosis terbagi atau dosis tunggal menjelang tidur.
ü  PO (Anak): 3-5 mg/kg/hari sampai kadar darah mencapai 15 mcg/mL. Sesuaikan dosis terhadap kadar darah.
Status Epileptikus
ü  IM (Dewasa): 200-300 mg. Jika perlu, ulangi setelah 6 jam.
ü  IM (Anak): 3-5 mg/kg.
ü  IV (Dewasa): 10-20 mg/kg dosis total.
ü  IV (Anak): 5-10 mg/kg. Dapat diulangi kira-kira 10-15 menit. Dosis maksimum 20 mg/kg.
Sedasi Prabedah
ü  PO (Anak): 1-3 mg/kg.
ü  IM (Anak): 16-100 mg.
ü  IM (Dewasa): 130-200 mg.
Sedasi Pascabedah
ü  IM (Dewasa): 32-100 mg.
ü  IM (Anak): 8-30 mg.






BAB I
A.Latar Belakang
       Antikonvulsi merupakan golongan obat yang identik dan sering hanya digunakan pada kasus-kasus kejang karena epileptik.obat ini cukup penting untuk digunakan.dalam penggunakan obat anti kunvulsan harus di perlukan perhatian yang cukup.sehingga tidak mengakibatkan ancaman bagi pasien atau menimbulkan penyakit baru.banyak kasus yang terjadi,contohnya over dosis obat,timbulnya penyakit baru dll.itu semua harus lebih di perhatikan.perawat harus lebih teliti lagi.dalam malakah ini penulis lebih mempertekankan cara,dosis,indikasi,kontra indikasi dari berbagai jenis obat anti konvulsan.sehingga lebih memperkecil kemungkinan yang terjadi.
B.Tujuan penulisan
       Setelah membuat makalh ini mahasiswa/i di harapkan mahasiwa/i dapat mengerti dan memahami apa itu anti konvulsan,indikasi pemberian,kontra indikasi,cara kerja obat,efek samping dari obat tersebut
C.Rumusan  masalah
·         Bagaimana cara kerja obat?
·         Apa efek samping dari obat tersebut?
·         Bagaiman kontra indikasi dari obat antikonvulsan?
D. Metode penulisan
      Dalam pembuatan makalah ini penulisan menggunakan metode kepustakaan dan internet
E.Sistematika penulisan
   Bab I terdiri dari:Latar belakang,tujuan penulisan,rumusan masalah,metode penulisan,dan sistematika penulisan
   Bab II terdiri dari:Etosuksimid,etotoin,klonazepam,mefobarbital dan fenobarbital

Tidak ada komentar:

Posting Komentar