BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. ETOSUKSIMID
INDIKASI
Kejang absence (petit mal).
KERJA OBAT
ü
Mendaprasi
kortakes motorik dan meningkatkan ambang kerja sistem saraf pusat.
ü
Menekan
aktikfitas puncak dan gelombang paroksimal yang umum terjadi pada kejang absence.
KONTRA INDIKASI
Kontraindikasi pada:
ü Hipersensitivitas terhadap obat ini atau
suksinimid lain.
Catatan:
ü
Penggunaan
obat ini pada pasien dengan epilepsi tipe campuran, dapat meningkatakan insiden
kejang tonik-klonik.
ü
Kehamilan
dan laktasi (keamanan belum terbukti).
EFEK SAMPING
SSP: mengantuk, sakit kepala, pusing,
ataksia, letargi, keletihan, irtabilitas, hiperaktivitas .
DREM: ruam kulit, urtikaria, pruritus, hirsutisme.
DOSIS
Kejang Absence (petit mal)
ü
PO (Anak
3-6 Tahun ): Dosis awal: Dosis
tungal 250 mg/hari.
ü
PO (Dewasa
dan Anak diatas 6 tahun): 500 mg/hari dalam dosis terbagi.
ü PO (Rumatan): tingkatakan dosis sampai 250 mg/hari
setiap 4-7 hari, sampai pengaendalian tercapai dengan efek samping minimal.
Dosis melebihi 1,5 g/hari hanya diberikan di bawah pengawasan ketat dokter.
B.
ETOTOIN
INDIKASI
ü
Kejang
tonik-klonik (grnd mal) dan parsial, disertai simtomatologi kompleks
(psikomotor)
KERJA OBAT
ü
Hidantoin
bekerja dengan meningkatkan ambang rangsang kejang korteks serebral. Dengan
meningkatkan efluks natrium dari neuron dalam korteks motorik, obat ini
mendorong stabilisasi ambang rangsang terhadap hipereksitasi.
ü
Aktivitas
maksimal pusat batang otak yang bertanggung jawab pada fase tonik kejang grand
mal juga menurun.
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi
pada:
ü
hipersensitivitas
terhadap obat ini atau pada hidantoin lain, laktasi, penyakit hati, gangguan hematologik,
penggunaan bersama fenasemid.
EFEK SAMPING
ü
SSP: nistagmus,
ataksia, mengantu , pusing, sakit kepala, diplopia, insonmia, keletihan,
depresi, mati rasa.
ü
DERM: ruam
kulit, dermatitis.
ü
GI: mual,
muntah, diare, hepatitis toksik
ü
HEMAT: diskrasia darah (trombositopenia, leukopenia, agranulositosis, neutropenia)
ü
LAIN-LAIN: limpadenopati, osteomalasia, hiperglikemia, hiperplavia giggiva,
nyeri dada, demam.
DOSIS
ü
PO (Dewasa): Dosis Awal : 1000 mg/hari atau kurang dalam 4-6 dosis terbagi.
tingkatan dosis secara bertahap setelah periode beberapa hari hingga dosis
pertahanan tercapai.
ü
PO (Anak): Dosis Awal : hingga 750 mg/hari (tergantung pada ukuran tubuh dan
usia) dalam 4-6 dosis terbagi.
ü
Terapi Pengganti: tingkatkan dosis etotoin secara bertahap setiap minggu sambil
mengurangi dosis obat yang digantikan secara bertahap.
ü
Penghentian Pengobatan: hentikan perlahan untuk menghindari pencetusan
kejang atau status epileptikus.
C.
KLONAZEPAM
INDIKASI
ü
Kejang
absence (petit mal), Lennox-Gastaut (varian petit mal), akinetik, dan mioklonik
(pengobatan profilatik)
ü
Kejang
absebce yang sulit disembuhkan dengan siksinimid.
Penggunaan dalam penelitian:
ü
serangan
panik .
Penggunaan
tanpa label:
ü
pergerakan
tungkai periodik selama tidur, disartia parkinson, episode mania akut, gangguan
tik multifokal, pengobatan penunjang zofrenia.
KERJA OBAT
ü
Belum
dipahami sepenuhnya.
ü
Dapat
meningkatkan efek penghambat neurotransmiter gammaaminobutirat (GABA) dalam
otak.
ü
Menekan
muatan puncak dan gelombang pada kejang absence (petit mal) dan menurunkan
frekuensi, amplitudo, durasi dan penyebaran dalam hantaran dalam kejang motorik
minor.
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi
pada:
ü
Hipersensitivitas
pada obat ini atau benzodiazepinlain, Glaukoma sudut-sempit akut, penyakit hati
berat, laktasi.
EFEK SAMPING
ü
SSP: mengantuk,
ataksia, masalah perilaku, pusing, konfusi, sakit kepala,
letargi, insomnia, pergerakan mata abnormal, diplopia, pergerakan koreifrom,
nistagmus, vertigo, bicara tidak jelas, tremor, psikosis.
ü
KV: palpitasi.
ü
Drem: ruam kulit, alopesia, hirsutisme.
ü
GI: mulut
kering, mual/muntah, diare, konstipasi anoreksia, hepatomgali,
gastritis, gusi sakit, peningkatan salivasi.
ü
GU: retensi
uri, disuria, enuresis.
ü
Hemat: DISKRASIA DARAH, anemia, leukopenia, eosinofil, trombositopenia.
ü
Resp: dada
sesak, dispenia, DEPRESI PERNAPASAN.
ü
Lain-lain: toleransi, ketergantungan fisik dan psikologis.
DOSIS
Kejang
petit mal, Varian petit mal, Akinetik, atau Miklonik
ü
PO (Dewasa): Dosis Awal: 1,5 mg/hari dalam 3 dosis terbagi. Dapat ditingkatkan
sebanyak 0,5-1 mg setiap 3 hari sampai pengendalian tercapai dengan efek
samping minimal. Dosis maksimum: 20 mg/hari.
ü
PO (Anak di Bawah 10 Tahun): Dosis Awal: 0,01-0,03 mg/kg/hari dalam 2-3
dosis terbagi. Dosis awal maksimum: 0,05 mg/kg/hari. Dapat ditingkatkan antara
0,25-0,5 mg setiap 3 hari sampai dosis pertahanan sebesar 0,1-0,2 mg/kg,
terbagi menjadi 3 dosis, atau sampai pengendalian tercapai dengan efek samping
minimal.
ü
Penghentian Terapi: kurangi dosis secara bertahap untuk mencegah pencetusan kejang,
status epileptikus, atau gejala putus obat.
Serangan
Panik
ü
PO (Dewasa): 2-9 mg/hari, dibagi menjadi 2 dosis.
Pergerakan
Tungkai Periodik Selama Tidur
ü
PO (Dewasa): 0,5-2 mg pada jam tidur.
Disartria
parkinson
ü
PO (Dewasa): 0,25-0,5 mg/hari.
Episode
Manis Akut
ü
PO (Dewasa): 0,75-16 mg/hari.
Gangguan
Tik Multifokal
ü
PO (Dewasa): 1,5-12 mg/hari.
Pengobatan
Penunjang
ü
PO (Dewasa): 0,5-2 mg/hari.
D. MEFOBORBITAL
INDIKASI
ü
Kejang
tonik-klonik (grand mal) dan kejang absence
(petit mal) (penatalaksanaan propilaktik)
ü
Status
ansietas sedang.
KERJA OBAT
ü
Diperkirakan
menurunkan transmisi monosinaps dan polisinaps, mengakibatkan penurunan
eksitabilitas selusuh sel saraf.
ü
Barbiturat
juga meningkatkan ambang stimulasi elektrik pada korteks motorik.
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi
Pada:
ü
Hipersensitivitas
terhadap obat.
ü
Penyakit
pernapasan.
ü
Jantung,
ginjal, atau hati berat.
ü
Kehamilan
dan laktasi.
ü
Individu
dengan riwayat ketergantungan sebelumnya.
ü
Porfiria.
EFEK SAMPING
ü
SSP: mengantuk,
sakit kepala, letargi, pusing, ataksia, sedasi residu (“hangover”), konfusi, eksitasi, paradoksis.
ü
KV: hipotensi, bradikardia.
ü
Derm: ruam kulit urtikaria, dermatitis.
ü
GI: mual/muntah, konstipasi, diare, nyeri
epigastrik.
ü
Hemat: AGRANNULOSITOSIS, TROMBOSITOPENIA.
ü
Resp: hopiventilasi, DEPRESI PERNAPASAN.
ü
Lain-lain: toleransi, ketergantungan fisik dan psikologis.
DOSIS
Kejang
Absence (petit mal) dan Tonik-klonik
(Grand mal)
ü
PO (Dewasa): 400-600 mg/hari.
ü
PO (Anak 5 Tahun atau Lebih): 32-64 mg tid atau qid.
ü
PO (Anak di Bawah 5 Tahun): 16-32 mg tid atau qid.
ü
Terapi Kombinasi; jika dikombinasikan dengan
fenobarbital, disis digunakan sekitar setengah dari jumlah dosis yang digunakan
tersendiri. Jika digunaka bersama fenitoin, direkomendasikan penurunan dosis
fenitoin, namun dosis penuh mefobarbital dapat diberikan.
ü
Terapi Penggantian: tingkatkan dosis mefaborbital secara
bertahap sambil menurunkan dosis obat yang digantikan.
ü
Terapi Pengantian: hentikan atau kurangi dosis selama
periode 4-5 hari untuk mencegah tercetusnya kejang atau status epileptikus.
Ansietas
ü
PO (Dewasa): 32-100 mg tid atau qid.
ü
PO (Anak): 16- 32 mg tid atau qid.
E.
FENOBORBITAL
INDIKASI
ü
Status
ansietas sedang.
ü
Insomnia.
ü
Kejang
(penatalaksanaan jangka panjang).
ü
Status
epileptikus.
ü
Sedasi
pra- dan pascabedah.
KERJA OBAT
ü
Depresi
sitem saraf pusat.
ü
Menggangu
transmisi melalui formasi retikularis yang berkaitan dengan bangkitan.
ü
Menyebabkan
katidak seimbangan mekanisme inhibisi dan fasilitasi yang mempengaruhi korteks
serebral dan formasi retikularis.
ü
Kerja
pada neurotransmiter belum didefenisikan.
ü
Dapat
terjadi semua tingkat depresi SSP, dari sedasi ringan, hipnosis, koma, sampai
kematian.
KONTRAINDIKASI
Kontraindikasi
pada:
ü
Hipersensitifitas
terhadap obat ini atau barbiturat lain.
ü
Penyakit
pernapasan, jantung, ginjal atau hati berat.
ü
Individu
dengan riwayat ketergantungan obat sebelumnya.
ü
Riwayat
porfiria.
EFEK SAMPING
ü
SSP: mengantuk, sakit kepala, letargi, pusing,
depresi mental, ataksia, sedasi residu (hangover),
konfusi, eksitasi, paradoksis dan atau euforia.
ü
KV: hipotensi, bradikardia.
ü
Drem: ruam kulit, urtikaria, dermatitis (dapat mendahului
sebelum reaksi yang berpotensial fatal), kemerahan dan nyeri pada tempat
injeksi IM, flebitis pada tempat injeksi IM.
ü
GI: mual/muntah, diare/konstipasi, nyeri epigastrik.
ü
Hemat: AGRANULOSITOSIS, TROMBOSITOPENIA.
ü
Resp: hipoventilasi, apnea, DEPRESI PERNAPASAN, SPASME
LARING, SPASME BRONKUS.
ü
Lain-lain: toleransi, ketergantungan fisik dan psikologis.
DOSIS
Asietas
ü
PO (Dewasa): 15-30 mg bidatau tid.
ü
PO (Anak): 2 mg/kg tid.
Insomnia
(Terbatas
selama 2 minggu jika diberikan per hari)
ü
PO (Dewasa): 100-320 mg menjelang tidur.
ü
PO (Anak): 3-6 mg/kg menjelang tidur.
ü
IM (Dewasa): 100-320 mg menjelang tidur.
ü
IM (Anak): 3-6 mg/kg menjelang tidur.
Kejang
ü
PO (Dewasa): 100-300 mg/hari dalam 3 dosis terbagi atau dosis
tunggal menjelang tidur.
ü
PO (Anak): 3-5 mg/kg/hari sampai kadar darah mencapai 15
mcg/mL. Sesuaikan dosis terhadap kadar darah.
Status
Epileptikus
ü
IM (Dewasa): 200-300 mg. Jika perlu, ulangi setelah 6 jam.
ü
IM (Anak): 3-5 mg/kg.
ü
IV (Dewasa): 10-20 mg/kg dosis total.
ü
IV (Anak): 5-10 mg/kg. Dapat diulangi kira-kira 10-15 menit.
Dosis maksimum 20 mg/kg.
Sedasi
Prabedah
ü
PO (Anak): 1-3 mg/kg.
ü
IM (Anak): 16-100 mg.
ü
IM (Dewasa): 130-200 mg.
Sedasi
Pascabedah
ü
IM (Dewasa): 32-100 mg.
ü
IM (Anak): 8-30 mg.
BAB I
A.Latar Belakang
Antikonvulsi
merupakan golongan obat yang identik dan sering hanya digunakan pada
kasus-kasus kejang karena epileptik.obat ini cukup penting untuk
digunakan.dalam penggunakan obat anti kunvulsan harus di perlukan perhatian
yang cukup.sehingga tidak mengakibatkan ancaman bagi pasien atau menimbulkan
penyakit baru.banyak kasus yang terjadi,contohnya over dosis obat,timbulnya
penyakit baru dll.itu semua harus lebih di perhatikan.perawat harus lebih
teliti lagi.dalam malakah ini penulis lebih mempertekankan cara,dosis,indikasi,kontra
indikasi dari berbagai jenis obat anti konvulsan.sehingga lebih memperkecil
kemungkinan yang terjadi.
B.Tujuan penulisan
Setelah
membuat makalh ini mahasiswa/i di harapkan mahasiwa/i dapat mengerti dan
memahami apa itu anti konvulsan,indikasi pemberian,kontra indikasi,cara kerja
obat,efek samping dari obat tersebut
C.Rumusan masalah
·
Bagaimana cara
kerja obat?
·
Apa efek
samping dari obat tersebut?
·
Bagaiman
kontra indikasi dari obat antikonvulsan?
D.
Metode penulisan
Dalam pembuatan makalah ini penulisan
menggunakan metode kepustakaan dan internet
E.Sistematika
penulisan
Bab I terdiri
dari:Latar belakang,tujuan penulisan,rumusan masalah,metode penulisan,dan
sistematika penulisan
Bab II terdiri
dari:Etosuksimid,etotoin,klonazepam,mefobarbital dan fenobarbital
Tidak ada komentar:
Posting Komentar